Cintai Karakter dan budaya

Rabu, 10 Desember 2014

KESEMPURNAAN  HIDUP

Suatu hari Khalil Gibran bertanya kepada gurunya: " Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ? " Sang Guru : " Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang..!".
Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, khalil Gibran kembali dengan tangan hampa.
Lalu Sang Guru bertanya : " Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga tak satupun ? "
Gibran : " maaf guru, sebenarnya tadi kami sudah menemukannya, tetapi aku tidak memetiknya. Namun ketika aku sudah sampai  di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan akupun tak bisa kembali ke belakang lagi.".
Sambil tersenyum Sang Guru berkata : " Ya itulah hidup... semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah  mendapatkannya.
Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada.
Yang ada adalah keikhlasan hati untuk menerima kekurangan ".
Bila tak kuasa memberi, jangan mengambil ;
Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci ;
Bila tak mampu menghibur orang, jangan pernah membuatnya sedih ;
Bila tak mampu meringankan bebean orang lain, jangan mempersulit/memberatkannya. ;
Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat ;
Bila tak bisa menghargai, jangan menghina ;
" JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tetapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita

Motivasi  ini aku salin dari pesan dari WA sahabatku ABDUL GHOFIR

Senin, 01 Desember 2014

Pentingnya Bertanya Efektif



PENTINGNYA BERTANYA EFEKTIF

         Bertanya merupakan bagian yang sangat penting dalam belajar.
Pertanyaan yang diajukan oleh siswa merupakan indiaktor bahwa siswa sudah mulai belajar. Tanpa pertanyaan, siswa dapat dikatakan belum belajar.
Jika seseorang siswa bertanya, maka ia sudah melihat permasalahan atau masalah pada sesuatu yang sedang dipelajari ( Menanya dalam K13 ).
     Dalam hal ini tentu guru tidak harus menjawab pertanyaan siswa, namun pertanyaan siswa dapat dijadikan sebagai bahan diskusi, bahan kajian, atau permasalahan untuk mencapai Kompetensi tertentu dalam pembelajaran.
        Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk dapat menggunakan pertanyaan yang efektif.
Sebuah pertanyaa dapat digolongkan Efektif jika memenuhi beberapa  kriteria, diantaranya:
1.      Menuntut peserta didik berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan
2.      Bersifat atau mengarah pada pertanyaan yang Open-ended
3.      Memungkinkan jawaban yang beragam
4.      Memungkinkan peserta didik memaknai matematika dari proses pertanyaan tersebut.
5.      Memungkinkan guru menilai secara holistik kemampuan matematika peserta didik

 Pertanyaan yang efektif memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a.    Menuntut peserta didik berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan
     Pertanyaan yang efektif lebih menghendaki peserta didik berpikir lebih dari sekedar mengingat, tetapi juga tingkat berpikir yang lebih tinggi: menganalisis, menilai, menyimpulkan, membandingkan, menggeneralisasi, membuat hubungan, menerapkan, menjelaskan. Lebih efektif pertanyaan dalam kata tanya : mengapa atau bagaimana, daripada pertanyaan apa atau mana.
b. Bersifat atau mengarah pada pertanyaan yang Open-ended
    Inti dari pertanyaan open-ended adalah menuntut peserta didik mengembangkan cara untuk memahami pertanyaan atau cara untuk bagaimana menjawab pertanyaan. Selain itu, yang menjadi ciri penting adalah memungkinkan membuat jawaban yang beragam tingkat kebenarannya
c. Memungkinkan jawaban yang beragam
     Salah satu ciri dari pertanyaan efektif adalah pertanyaan yang memungkinkan jawaban yang benar lebih dari satu. Baik, tingkat kebenarannya setara maupun tidak setara. Hal ini memungkinkan seluruh siswa dengan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda dapat ”beraksi” memberikan jawaban dengan caranya masing-masing
d. Memungkinkan peserta didik memaknai matematika dari proses pertanyaan tersebut
     Sifat ini akan tercapai jika pertanyaan memberikan ruang adalah “proses” dalam menjawab, seperti adanya proses memahami pertanyaan, proses memilih data, proses memilih strategi, proses menghitung, proses membuat narasi dan argumentasi, hingga proses review dan refleksi.
 Dengan melakukan proses-proses tersebut peserta didik belajar memaknai pentingnya matematika bagi diri mereka, peserta didik memaknai kegunaan matematika, hingga peserta didik memaknai sifat dasar matematika
 e. Memungkinkan guru menilai secara holistik kemampuan matematika peserta didik Pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang memungkinkan seluruh kompetensi matematis dapat dievaluasi, tidak saja kemampuan mengingat, tetapi juga aspek komunikasi, keterampilan memecahkan masalah, aspek afektif-matematis (terampil, tekun, teliti/cermat, kreatif)

      Dalam proses pembelajaran, ada beberapa tujuan bertanya, antara lain :
1.      Setelah kita melakukan diskusi informasi dengan siswa, kita belum tahu apakah siswa sudah memahami materi atau belum.
Untuk kondisi ini, tujuan bertanya adalah untuk mengecek pemahaman siswa.
2.      Ketika kita membahas topik tertentu, terkadang kita merasa bahwa siswa tidak bergairah atau kreatifitas siswa kurang
Dalam hal ini, tujuan bertanya adalah untuk membangkitkan respon dan membangkitkan motivasi siswa.
3.      Untuk memulai topik baru, guru perlu memberikan pertanyaan terkait materi sebelumnya yang diperlukan sebagai prasarat pengetahuan.
Ini berarti, tujuan bertanya untuk mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pertanyaan dalam pembelajaran matematika.
1. Menelaah dan merangkum pembelajaran sebelumnya
2. Mendorong atau melibatkan peserta didik berpikir matematis
3. Menilai kesiapan siswa
4. Mengecek pekerjaan rumah atau tugas kelas dan pemahaman siswa
5. Memfokuskan perhatian peserta didik pada matematika tertentu
6. Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran atau sebagai asesmen formatif
7. Mendiagnosa kesulitan siswa
8. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri
9. Memancing peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya sendiri

Ketika dipraktekan di kelas.
Tidak semua pertanyaan dapat dijawab atau dikerjakan siswa, kendala yang sering terjadi adalah pada tujuan ke-1, yaitu mengecak pemahaman siswa.
Ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik ( secara klasikal ). Namun pada proses pengembangan materi atau diakhir pertemuan umumnya siswa belum dapat menjawab pertanyaan/tugas. Untuk itu diharapkan guru dapat menggunakan teknik penilaian yang bervariasi dan pengembangan instrumen penilaian yang mampu mendeteksi kreativitas siswa.

Sumber : Modul 1. Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran matyematika SMP/MTs

     "Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika".

Jumat, 21 November 2014

Asyiknya diskusi " PEPATAH EINSTEIN "



ASYIKNYA DISKUSI   “ PEPATAH EINSTEIN “

Salah satu materi dalam Diklat online yang diadakan oleh P4tkmatematika Yogyakarta adalah Forum diskusi. Materinya beragam dan menarik. Salah satu materi yang penulis sukai adalah diskusi “Pepatah Einstein “. Mengapa ?
Demi suksesnya kegiatan diskusi ini ternyata ditengah malam ketika banyak orang sedang tidur, Bapak Fadjar Nur Hidayat ( P4tkmatematika) melalui jari jemarinya menyusun masalah yang terkait dengan Sejarah Matematika. Kali ini mengangkat topik “ Pepatah Einstein “
berikut ini kutipannya.
Einstein pernah berkata:"Hal terpenting adalah jangan berhenti bertanya. Ketertarikan atau rasa ingin tahu memiliki alasannya sendiri untuk hadir."
(Edited by Sumardyono - original submission Monday, 17 November 2014, 3:30 PM)
“Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is not to stop questioning. Curiosity has its own reason for existing. One cannot help but be in awe when he contemplates the mysteries of eternity, of life, of the marvelous structure of reality. It is enough if one tries merely to comprehend a little of this mystery every day. Never lose a holy curiosity.
Bagaimana dengan tanggapan Bapak/Ibu?
Karena diberi kesempatan untuk menanggapi, maka kesempatan ini segera dimanfaatkan oleh banyak peserta diklat online. Tentunya dengan beragam pendapat dan beragam alasan. Dan penulis sebelumnya minta maaf pada Bapak/Ibu yang pendapatnya belum penulis tayangkan disini.
Beginilah cara para peserta berpendapat dan beralasan :
Pepatah ini mengandung arti yang sangat dalam tentang pentingnya bertanya. Dalam pembelajaran penting sekali untuk menumbuhkan keberanian siswa untuk bertanya, penting untuk selalu menumbuhkan rasa ingin tahu yang dimiliki siswa, karena secara kodrati sebenarnya anak memiliki sifat ingin tahu  ( Milyun Wijayanti )
Makna pepatah einstein bagi pembelajaran menunjukkan bahwa seseorang bertanya karena ia memiliki pemahaman terhadap sesuatu, setidaknya ia tertarik,  untuk mengetahui, memahami dan mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung ( Ramlan Effendi )
Pepatah ini mengandung makna yang sangat besar, karena pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari akan selalu muncul hal-hal yang tidak kita tahu, yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam diri seseorang, termasuk siswa dan guru  (Nurtini, S.Pd, M.Pd)
Makna dari tulisan Einstein menunjukkan bahwa kita dituntut untuk selalu tidak merasa puas atas segala sesuatu yang kita hadapi dan alami, kita selalu dipacu untuk peka terhadap hal-hal apa saja yang terjadi disekitar kita. Kita tidak boleh merasa malu untuk bertanya jika memang belum memahami apa yang sedang kita hadapi ( Soewondo )
      Saya memaknai pepatah Einstein dengan "Bertanya sepanjang hayat", bagi yang sudah tidak ada keinginan untuk bertanya berarti sudah menghilangkan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Namun bagi saya, bertanya saja tidaklah cukup, karena yang lebih penting lagi adalah mencari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Disanalah pembeda antara orang yang hanya bertanya dengan orang yang berkeinginan lebih yang berusaha menuntaskan rasa ingin tahu, penasaran atau ketidaktahuannya tersebut ( Saiful Iskandar )
Makna pepatah Eisntein ini bagi pembelajaran: Sebagai guru, kita harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menarik bagi siswa kita. Jika siswa tertarik, merasa ingin tahu, penasaran, maka mereka akan belajar dengan semangat, menggali informasi baru, memecahkan masalah, mendapat masalah/tantangan baru, mencoba mencari penyelesaian, demikian seterusnya. Jika siswa sudah memiliki semangat seperti ini, maka tidak diminta belajarpun, mereka akan belajar sendiri, mereka menjadi ketagihan untuk belajar matematika (Tursilowati)
"Hal terpenting adalah jangan berhenti bertanya, ketertarikan atau rasa ingin tahu memiliki alasannya sendiri untuk hadir" Menurut saya dalam proses pembelajaran kita harus membuat/menumbuhkan siswa untuk bertanya, jadikan mengajar itu sebagai seni dan pengalaman yang merangsang keingintahuan siswa, rasa ingin tahu membuat siswa berpikir maju dan kritis maka dari itu jangan berhenti untuk membuat siswa bertanya (Vransiska Uge)
Pepatah itu mempunyai makna bahwa bertanya itu sangat penting sekali, karena sekali pertanyaan kita lontarkan, sekali pula ilmu yang kita peroleh dari sana. Sehingga semakin banyak bertanya semakin banyak ilmu yang kita tahu. Dengan adanya rasa ingin tahu mendorong kita untuk lebih giat bertanya, yang pada akhirnya membuat kita tahu dengan segala sesuatu (Eka Lismaya Sari Eka)
“Hal terpenting adalah jangan berhenti bertanya. Ketertarikan atau rasa ingin tahu memiliki alasannya sendiri untuk hadir” mengandung makna memberikan kebebasan bertanya selama kita masih mempunyai rasa ingin tahu bukan hanya dalam konteks pembelajaran matematika. Sangat mungkin sekali seorang siswa nantinya karena rasa ingin tahu yang luar biasa tanpa didasari dengan dasar keagamaan yang kuat akan bertanya yang aneh-aneh dengan tanpa dasar dan tujuan untuk menyesatkan, sehingga terjadi berbagai perdebatan yang sebenarnya tidak harus terjadi. Dan saya juga tertarik dengan statement di akhir kalimat " Never lose a holy curiosity " Apa sebenarnya yang Einstien maksud dengan "a holy curiosity"? ( Ikhsanudin ).
Menurut saya, inti dari apa yang hendak disampaikan oleh Einstein adalah dalam memandang segala sesuatu, kita harus selalu mempunyai rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini ditunjukkan dengan selalu membuat pertanyaan untuk dijawab sendiri, atau mungkin ditanyakan kepada orang lain. Dengan sering memberikan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri, maka pengetahuan dan ilmu akan berkembang. Hal ini harus ditumbuhkan dan dibudayakan dalam diri setiap siswa agar mereka mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Dengan demikian, semangat mereka untuk belajar akan tumbuh dan berkembang. Hal itu juga harus didorong oleh guru dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa ( Beny Hakim, S.Si )
Albert Einsten mengatakan : Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is not to stop questioning “Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya” ( Wartam, S.Pd )
Makna pepatah Einstein tersebut bagi pembelajaran......proses pembelajaran yang kita berikan pada siswa saat ini adalah sebuah harapan / modal bagi siswa untuk menguak misteri kehidupannya, menghadapi reality, sesuatu yang sangat penting untuk itu adalah mendorong siswa untuk tidak berhenti bertanya, maka siswa tidak akan kehilangan harapan besar hidupnya ( Mar’atul Hidayah )
Melihat antusiasnya perserta Diklat, Bapak Sumardyono ( techer/penyaji materi / P4tkmatematika Yogyakarta ) akhirnya ikut juga berpendapat sebagai berikut :
Bapak/Ibu2... saya sedikit unjuk diskusi... mudah-mudahan mencerahkan. Menurut saya, konteks Einstein masih relevan dalam proses pembelajaran, kok,  karena ia bertanya tentang kehidupan dan alam semesta (yang memang harus kita pelajari sebagai manusia-lebih tepatnya sebagai "khalifah", makhluk paling sempurna di muka bumi), bukan bertanya tentang perintah Tuhan (yang diyakini dogmatis) apalagi zat Tuhannya. Dalam matan Hadist-nya disebut "menyelisihi" alias membantah... jadi bukan untuk ingin memahami hakikatnya. Menurut saya, tidaklah salah jika siswa bertanya, mengapa kita harus berdoa? karena memang ada hikmahnya dan ini siswa harus tahu. Yang dihindari adalah ketika siswa "mempertanyakan mengapa harus berdoa" dalam rangka untuk menghindari berdoa (bukan untuk belajar berdoa dengan lebih baik). Jadi, sudah barang tentu, ketika siswa penuh rasa ingin tahu akan sesuatu (yang memang harus dipelajari) maka bertanya baginya adalah suatu indikasi belajar, kecuali jika siswa bermaksud "menyelisihi" atau sekedar membantah supaya tidak mempelajari dan tidak melaksanakannya (bahasa kerennya.."ngeyell") ( Sumardyono / P4tkmatematika)
Pepatah Einstein ini mungkin tidak jauh beda dengan pepatah di Indonesia yaitu "Malu bertanya sesat di jalan " Tentu ini merupakan tantangan bagi guru bagaimana kita bisa mengubah kata malu dan takut bertanya menjadi berani bertanya, dan bagaimana kita bisa mengubah siswa yang jarang bertanya menjadi sering bertanya. Semakin banyak bertanya,  semakin banyak yang ingin kita ketahui. Semakin banyak yang kita ketahui, semakin banyak yang kita lakukan. Lakukanlah apa yang dapat kita lakukan untuk kemajuan dan keberhasilan anak didik kita.
Tentunya melalui forum ini, kita berharap ada penambahan wawasan, khususnya masalah "BERTANYA" untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran. Jangan berhenti untuk bertanya..... dan Jangan pernah berhenti untuk belajar (Saptono)

                                   ( Tulisan ini adalah Tugas Diklat Online 2014 )